Kamis, 18 September 2014

manfaat ulat sagu bagi kesehatan

      Ulat sagu adalah larva dari kumbang merah kelapa atau Rhynchophorus Ferruginenus. Binatang ini biasa ada di dalam batang sagu yang sudah membusuk. Ulat ini umumnya dijadikan santapan sehari-hari oleh orang Kamoro, Papua. Dalam pengolahannya biasanya dicampur dalam adonan sagu. Pada sagu yang berbentuk lontong, sebelum dimasak harus dibelah terlebih dahulu untuk memasukkan ulat sagu sebagai isinya. Terkadang ulat sagu dimakan dengan cara dibakar dahulu, malah tak jarang juga ada yang disantap mentah.

     Orang Kamoro meyakini ulat sagu, yang dalam bahasa setempat disebut ‘koo’, mengandung banyak vitamin. Semakin banyak menyantap ulat sagu, akan semakin sehat. Keyakinan masyarakat Kamoro ini memang tidak salah, karena berdasar penelitian, ulat sagu merupakan lauk bergizi yang bebas kolesterol. Kandungan protein ulat sagu sekitar 9.34%. Ulat ini juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1.84%), asam glutamat (2.72%), tirosin (1.87%), lisin (1.97%) dan methionin (1.07%).
Saat digigit, tubuh ulat sagu bakal melumer meninggalkan rasa gurih di lidah, sedangkan kepalanya terasa krispy. Pernah suatu kali Bondan Winarno yang terkenal dengan kalimat maknyus mencoba memakan ulat sagu di Kabanjahe, Sumatera Utara. Di daerah tersebut ulat sagu disebut kidu dan kata Pak Bondan, rasanya seperti santan, gurih.

Sumber: Ensiklopedi Binatang Penyembuh oleh Astrid D Hadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar